“Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah.” – Lao Tzu
Pernah ngerasa gini juga nggak?
Udah beli domain, udah ngulik cara bikin blog, tapi lama-lama bingung sendiri:
“Nulis apa, ya?”
“Kapan mulai hasilnya?”
“Ini bener nggak sih jalan gue?”
Tenang. Kamu nggak sendirian kok.
Banyak blogger pemula ngalamin hal serupa.
Dan sering kali bukan karena skill-nya kurang, tapi karena pola pikir di awalnya belum pas.
Makanya di artikel ini, kita bahas bareng-bareng:
5 pola pikir keliru yang sering jadi jebakan di awal perjalanan ngeblog.
Biar kamu nggak perlu muter-muter kayak kebanyakan orang. Siap?
1. Berpikir Hasil Bisa Instan
“Kalau mau hasil instan, mending jualan. Tapi kalau mau punya aset digital jangka panjang, nulis blog adalah caranya.”
Banyak blogger pemula menyerah karena ngerasa:
“Udah sebulan nulis, tapi nggak ada yang baca.”
Padahal blog itu seperti menanam pohon.
Kamu tanam dulu, rawat, baru panen.
Kalau kamu pengin hasil cepat, ya jualan aja. Tapi… kamu bisa manfaatkan blog untuk menjual.
Misalnya:
Jual jasa nulis
Jual e-course atau e-book
Bangun kredibilitas sebagai ahli di bidangmu
Dan yang lebih penting:
Setiap konten di blog itu ditabung. Semakin lama, semakin banyak.
Dan itu akan jadi aset digital yang bisa bekerja sendiri buat kamu.
2. Terlalu Fokus ke Biaya Perpanjangan
“Yang seharusnya dipikirin bukan perpanjang domain, tapi gimana blog kamu bisa balik modal—bahkan kasih untung.”
Yes, biaya tahunan untuk domain dan hosting memang ada. Tapi pola pikirnya jangan berhenti di situ.
Karena di saat kamu mikirin beban perpanjangan, harusnya kamu juga mulai mikir:
Gimana caranya dapet penghasilan dari blog
Apa aja yang bisa dijual atau ditawarkan lewat blog
Gimana biar blog kamu pelan-pelan bangun authority
Sambil bangun aset, kamu bisa bangun income juga.
Dari afiliasi, job review, jualan digital product, sampai daftar email—semua bisa dimulai dari blog yang kamu punya.
3. Terlalu Terjebak di Teknis (Gonta-Ganti Template Mulu)
“Tampilan bagus emang penting, tapi yang lebih penting: konsisten nulis kontennya.”
Kadang yang bikin mandek bukan karena nggak ada waktu nulis,
…tapi karena keasyikan ngutak-ngatik layout, milih font, atau ganti warna tombol subscribe. :’D
Ganti template boleh,
Tapi kalau keseringan, malah jadi alasan untuk nggak nulis.
Dan tampilan blog secantik apapun…
Nggak akan ada artinya kalau kosong.
Yang bikin blog kamu bernilai adalah isi tulisanmu, bukan hanya tema blogmu.
4. Takut Nggak Konsisten
“Yang penting jalan dulu. Soal konsistensi, bisa dilatih. Ada caranya kok, biar tetap nulis walau lagi malas.”
Kekhawatiran ini umum banget:
“Aduh, takut nggak konsisten nulis…”
Padahal, ya tulis dulu aja.
Kamu nggak dituntut langsung nulis tiap hari. Yang penting:
Mulai dengan ritme yang nyaman
Fokus ke kemajuan, bukan kesempurnaan
Jangan mikir perfect, mikir nulis dulu aja
Dan kalau kamu merasa sering kehabisan tenaga buat nulis, jangan khawatir.
Ada kok solusinya.
Di ebook Effortless Writing, dibahas cara bikin konten tetap jalan meski lagi nggak mood atau sibuk banget.
Nulis tetap bisa berkualitas—tanpa harus sempurna tiap saat.
5. Bingung: Personal Blog atau Niche Blog Duluan?
“Mulai dari personal blog dulu untuk bangun kredibilitas. Niche blog bisa nyusul saat kamu udah punya arah dan pengalaman.”
Ini dilema yang sering bikin bimbang.
Sebagian orang mikir, “Niche blog lebih terarah dan bisa dimonetisasi.”
Tapi kenyataannya, banyak yang malah berhenti di tengah jalan karena terlalu sempit dan terbatas.
Kalau kamu masih di tahap belajar, personal blog lebih fleksibel.
Kamu bisa:
Latihan nulis berbagai topik
Kenalin gaya menulismu
Bangun kepercayaan pembaca dari cerita dan pengalamanmu
Kalau nanti kamu udah punya cukup pengalaman dan paham apa yang kamu kuasai,
…baru deh kamu bisa bikin niche blog dengan target yang lebih tajam.
Dan itu biasanya… lebih berhasil karena fondasinya udah kuat.
Jadi Intinya… Pola Pikir Menentukan Arah
Jadi blogger itu bukan soal cepat dapet trafik atau pasang adsense, tapi soal main panjang, konsisten bikin konten, dan membangun kepercayaan pembaca.
Kalau pola pikir kamu udah siap, blog kamu bisa jadi alat bantu untuk menjual, membangun kredibilitas, bahkan menambah penghasilan.
Sekarang tinggal tanya ke diri sendiri:
Pola pikir mana yang masih kamu bawa? Dan mana yang siap kamu ubah hari ini?